Keuntungan Bersih Tesla Mencapai Rp 16,5 Triliun


 

MOBLIS.ID – Pandemi Covid-19 tentu berimbas buruk pada seluruh aktivitas ekonomi. Namun bagi Tesla, wabah ini ternyata tak memengaruhi kinerja perusahaan.


Perusahaan milik Elon Musk ini mampu meraih net profit USD 1,14 miliar atau setara dengan Rp 16,5 triliun. Harga sahamnya juga bergerak naik sampai 2,0 persen setelah jam kerja.


Yang lebih moncer lagi, ini catatan pertama kali bagi Tesla mampu meraih laba bersih lebih dari USD 1,0 miliar. Sebagai perbandingan, pada kuartal pertama 2020, net profitnya hanya USD 104 juta.


Pendapatan dari otomotif secara keseluruhan mencapai USD10,21 miliar. Tercatat 3,5% atau sebesar USD 354 juta (setara dengan Rp 5,1 triliun) bersumber dari penjualan kredit. Seperti dilaporkan CNBC International, Selasa (27/7/21), margin kotor otomotif 28,4%, lebih tinggi dibandingkan dengan empat kuartal terakhir.


Dari total produksi 206.421 kendaraan selama kuartal yang berakhir 30 Juni 2021, Tesla telah mengirim 201.250 kendaraan listrik.


Bisnis energi Tesla juga berkinerja baik. Pendapatan dari lini bisnis ini mencapai USD 801 juta atau setara dengan Rp11,6 triliun, termasuk fotovoltaik surya dan sistem penyimpanan energi untuk rumah, bisnis dan utilitas, meningkat lebih dari 60% dari kuartal terakhir.


Sayang Tesla tidak melaporkan jumlah unit penyimpanan energi yang dijualnya pada tiap triwulan. Dalam beberapa pekan terakhir CEO Elon Musk menyatakan korporasi hanya mampu menghasilkan 30.000 hingga 35.000 karena kekurangan chip.


Pada item posisi kas perusahaan, turun 5,0% dari kuartal terakhir menjadi USD 16,23 miliar atau sebanding dengan Rp 235 triliun. Pemicu penurunan ini adalah utang bersih dan pembayaran sewa pembiayaan yang mencapai USD 1,6 miliar, sebagian diimbangi dengan arus kas bebas sebesar USD 619 juta.


Perusahaan menghadapi beberapa hambatan. Di antaranya, saat mendapatkan modul yang berfungsi untuk mengontrol airbag dan sabuk pengaman kendaraan. Minimnya pasokan membatasi produksi perusahaan baik di Fremont, California, maupun Shanghai.


Tesla mempunyai rencana ekspansi di beberapa negara. Termasuk mendirikan pabrik mobil di India. Namun, Tesla belum mewujudkannya karena ada beberapa kendala.

Comments